Setelah sepuluh tahun tak terbit, jurnal ilmiah paling bergengsi dan tercatat sebagai jurnal paling tua di Indonesia Ulumul Qur'an kembali diterbitkan Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF).
Menandai kebangkitan jurnal tersebut, LSAF dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta menyelenggarakan Lounching Jurnal Ulumul Quran di Auditorium Syahid UIN Jakarta Kamis, (10/5) beberapa bulan lalu.
Kegiatan lounching dirangkaikan dengan seminar bertema "Perkembangan Partai Politik di Indonesia: Kartel dan Ideologis". Kegiatan Laounching dan Seminar tersebut dihadiri langsung olah penggagas dan inspirator Ulumul Qur'an, Prof. Dr. Dawam Rahardjo, Rektor Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, pengamat politik Fachry Ali, MA, dan Dekan FISIP Prof. Dr. Bakhtiar Effendy.
Hadi Mulyo, MSc pimpinan Umum Jurnal Ulumul Qur'an, mengatakan, Jurnal tersebut telah terbit sejak April 1989, namun sejak 1998 karena jurnal ini mati suri karena terkendala dana dan SDM.
Visi jurnal Ulumul Qur'an adalah mengapresiasi dan menghimpun kecenderungan wacana perkembangan pemikiran Islam kala itu seperti gagasan reaktualisasi pemikiran Islam Munawir Sjadzali, Islamisasi ilmu dari Ismail R. al-Faruqi, pembaharuan pemikiran Islam dari Fazlur Rahman, dan kajian Islam tentang kecenderungan masa depan dari Ziauddin Sardar.
Sementara itu, inisiator dan pendiri Jurnal Ulumul Qur'an Prof. Dr. Dawam Raharjo mengatakan , semangat Jurnal Ulumul Qur'an adalah bagaiamana menjadikan Alqur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan dan budaya
"Kalau saya boleh bilang, Ulumul Qur'an itu wajah dari intelektual Islam madzhab Ciputat, tanpa menafikan teman-teman, seperti Syafi'i Anwar dari UI dan Haidar Bagir dari ITB," tandasnya.
Sementara itu, Rektor UIN Syahid Prof. Dr. Komaruddin Hidayat mengatakan, ciri khas civitas akademika UIN Jakarta adalah terletak pada intelektualisme keislamannya sementara Jurnal Ulumul Qur'an termasuk salah satu ruang terbuka yang mengakomodir intelektualisme.[Dari Berbagai Sumber]
Sementara itu, Rektor UIN Syahid Prof. Dr. Komaruddin Hidayat mengatakan, ciri khas civitas akademika UIN Jakarta adalah terletak pada intelektualisme keislamannya sementara Jurnal Ulumul Qur'an termasuk salah satu ruang terbuka yang mengakomodir intelektualisme.[Dari Berbagai Sumber]
0 komentar:
Posting Komentar